Surabaya, mediarakyatdemokrasi.com- Peringati hari kemerdekaan Republik Indonesia, perlu di maknai sepenuh hati dengan menauladani perjuangan para pahlawan yang telah gugur dalam memperjuangkan merebut kemerdekaan, bukan hanya sekedar seremonial saja.

Jasa para pendahulu kita, tidak akan bisa dibandingkan dengan apapun yang kita miliki saat ini. Perjuangan yang tanpa putus asa dengan mengorbankan keringat, tetesan darah dan air mata. Mungkin juga tidak akan bisa digambarkan dengan sebuah kata ataupun kiasan.

"Menurut pandangan saya, khususnya di wilayah Jawa Timur, masih jauh yang bisa dikatakan dengan apa yang dimaksud dengan kata merdeka." Ujar Achmad Garad selaku Pemimpin Media Rakyat Demokrasi Grup.

Bukan tidak ada alasan ia berpandangan seperti itu. "Sistem oligarki sangat tampak sekali bahkan bisa dikatakan sebagai birokrasi pertemanan, kalau gak berteman siapa elu?." Ungkapnya singkat sebagai bentuk sindiran sistem penerapan birokrasi instansi di Provinsi Jawa Timur.

Tak hanya itu, ia juga menyentil terkait adanya dugaan perbuatan melawan hukum atas penggusuran warung di area Sidoarjo, yang hingga saat ini menjadi dampingannya.

"Mereka punya legalitas aja tidak diakui dan tetap digusur tanpa diberikan solusi yang terbaik, mereka juga warga negara Indonesia yang seharusnya juga menikmati kemerdekaan, tapi faktanya harus diusir dari rumahnya sendiri. Miris." Ungkapnya.

Maka dari itu, dalam momentum hari kemerdekaan ini, ia berharap para pemangku kebijakan dapat meng evaluasi diri serta meneladani apa yang telah menjadi perjuangan para Pahlawan kita terdahulu.

"Anda merasa merdeka, tapi apakah anda sudah memikirkan rakyat yang belum bisa dikatakan merdeka akibat kelalaian kita?." Pungkasnya. (red)