..
Misteri Mayat Gadis Yang Diduga Dibunuh Di Gudang Peluru Kedung Cowek, Pelaku Pembunuhan Mengarah Pada Sosok Ini
Sosok mayat gadis di Gudang Peluru Kedung Cowek Surabaya, saat diangkat oleh petugas

Misteri Mayat Gadis Yang Diduga Dibunuh Di Gudang Peluru Kedung Cowek, Pelaku Pembunuhan Mengarah Pada Sosok Ini

Surabaya, mediarakyatdemokrasi.com- Penyebab tewasnya N (inisial) remaja berusia 14 tahun di Gudang Peluru Kedung Cowek, Surabaya, Jawa Timur, masih misterius.

N ditemukan tewas di Gudang Peluru Kedung Cowek, Surabaya setelah tiga minggu menghilang.

Orangtua N bahkan sempat mengumumkan kehilangan anaknya itu terbuka di media sosial.

Informasi polisi, jasad N ditemukan seorang warga yang tengah berburu burung. Titik lokasi penemuan berada di pojokan bangunan dekat salah satu pintu gudang peluru.

Kaki kiri jenazah saat ditemukan terlentang tanpa celana. Handphone N hilang, disinyalir kuat Nurdiyana tewas karena dibunuh, lalu si pembunuh membawa kabur handphone-nya.

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya AKP Arief Ryzki Wicaksana mengatakan, jasad N saat ditemukan dalam kondisi kering.

Dari hasil identifikasi awal diperkirakan wanita korban meninggal dalam kurun waktu dua sampai tiga minggu lalu.

Sosok pembunuhan belia usia 14 tahun itu masih diselidiki polisi. Jasad N hingga sekarang belum dikebumikan karena masih dilakukan autopsi.

Kabar meninggalnya N membuat syok keluarga. Kabar itu diterima keluarga Pada Minggu (7/5/2023). Saat itu ayah N, Waluyo (56) dan anak sulungnya, Adi Setiawan (18) tengah menemui tamu di rumah.

Tamu itu orang asing yang memberi kabar kalau pernah melihat putri bungsunya, N berada di Terminal Purabaya.

Bapak warga asal Kedungmangu Timur Gang III No. 10A ini didatangi orang asing karena dua hari sebelumnya telah menyebarkan foto N di media sosial.

Di media sosial itu, ia meminta tolong siapa saja yang melihat N untuk segera menghubunginya. Pasalnya, sudah 3 minggu N tidak pulang.

N pergi meninggalkan rumah pada tanggal 16 Mei lalu sekira pukul 8 pagi. N saat itu pamit pergi ke rumah teman untuk mengerjakan tugas sekolah.

Sejak saat itu lah N tak pulang, nomor teleponnya dihubungi tak pernah aktif.

Tamu itu belum pulang, tiba-tiba telepon Waluyo berdering. Ada panggilan dari Iptu Suryadi Kanit Reskrim Polsek Kenjeran.

Waluyo diminta segera pergi ke kamar mayat RSUD dr Soetomo untuk melihat jenazah yang baru saja ditemukan di Gudang Peluru Kedung Cowek.

Hatinya saat itu berdebar setelah menjawab telepon itu. Ia meyakini anaknya masih baik-baik saja karena beberapa minggu sebelumnya Waluyo pernah menanyakan keberadaan putrinya ke seorang paranormal.

Di situ disebutkan kalau putrinya ada di sebuah kota wilayah selatan dalam kondisi selamat. Namun untuk membuktikan kerisauan itu, Waluyo kemudian memutuskan pergi ke kamar mayat, sedangkan anak bungsunya diutus pergi ke terminal Purabaya.

Sebelum pergi Waluyo mengajak anak bungsunya untuk salat berjamaah. Dua puluh lima menit perjalanan, Waluyo sampai di kamar mayat.

Sebelum menginjakkan kaki masuk ke kamar mayat Waluyo berdoa berharap jasad perempuan yang ditemukan di gudang peluru itu bukan anaknya.

Pelan-pelan Waluyo mendekati jenazah itu. Setelah diamati, hatinya hancur. Ia menangis.

Bagiamana tidak, ciri-ciri jasad perempuan itu seperti putrinya. Keyakinan itu muncul lantaran tak asing dengan cincin dan baju yang menempel di badan jenazah.

"Di situ saya yakin itu anak saya," kata Waluyo.

Kecurigaan keluarga Disinyalir kuat dalam kematian belia usia 14 tahun ada motif si pembunuh ingin merampas handphone korban. Lalu si pembunuh juga melakukan bentuk kekerasan fisik kepada korban.

Kompol Ardi Purboyo selaku Kapolsek Kenjeran mengatakan, kasus ini sekarang tengah ditangani Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Senin (8/5) pagi, rumah duka korban terlihat didatangi tiga polisi berpakaian preman.

Informasinya, tiga penyidik itu tengah mengulik kebiasaan korban semasa hidup.

Adi Setiawan, kakak N ikut menceritakan kebiasaan adiknya. Ia mengetahui adiknya semasa hidup sering chat-chatan dan telfon dengan cowok usia 16 tahun warga asal Surabaya selatan.

Ia yakin ketika adiknya meninggalkan rumah sempat bertemu cowok itu.

"Setahuku mereka kenal dari media sosial," katanya.

Selang satu hari, N pergi meninggalkan rumah, Adi mendatangi rumah cowok itu. Ia menanyakan keberadaan adiknya. Jawaban yang didapat nihil.

Si cowok saat itu kekeh kalau tanggal 16 April seharian berada di rumah. Bahkan, si cowok sempat memanggil temannya ke rumah untuk ikut menemui Adi.

Feeling Adi saat itu mengatakan kalau si cowok berbohong. Kecurigaan itu pun benar. Teman si cowok setelah keluar dari rumah sempat bicara sebentar kepada Adi.

Ia mengatakan kalau si cowok pada 16 April sempat video call dan memberitahu sedang berada di Gudang Peluru Kedung Cowek bersama satu teman laki-laki dan perempuan.

"Kata dia, pas sore si cowok sempat ketemu sambil pamer punya handphone baru," ungkapnya. (Mrd/Surya)

Sebelumnya Jokowi Utus Menkopolhukam, Jaksa Agung Dan Kapolri Ke DPR RI Untuk Bahas RUU Perampasan Aset Terkait Tindak Pidana
Selanjutnya Ketika Surya Paloh Ungkit Keberadaan Golkar, Gerindra Dan PAN Dalam Koalisi Pemerintah