..
Kenali Trik Kerja Pencet Like, Modus Penipuan Baru Yang Lagi Viral
Gambar ilustrasi

Kenali Trik Kerja Pencet Like, Modus Penipuan Baru Yang Lagi Viral

Surabaya, mediarakyatdemokrasi.com- Trik modus baru penipuan yang lagi viral. Dimana melalui penawaran kerja part time pencet like yang korbannya hingga kini berjatuhan mulai dari puluhan hingga ratusan juta rupiah.

Modus penipuan ini sungguh sangat rapi dan sangat profesional, dengan memanfaatkan kecakapan digital melalui jejaring aplikasi media sosial seperti WhatsApp, Telegram, Tiktok, Facebook, Instagram hingga You Tube.

"Pertama-tama untuk menjaring korban, mereka menawarkan melalui SMS hingga aplikasi WA, sedangkan untuk publikasi seringkali ditemui melalui FB atau Instagram."

"Calon korban diberi tugas, untuk melakukan pencet like (suka) melalui link yang dikirim, bisa link tiktok atau you tube."

"Setelah calon korban menjalankan misi yang berikan, penipu ini benar memberikan dana dan di transfer ke no rekening calon korban nilainya Rp 30rb-Rp40rb."

"Lebih meyakinkan lagi, calon korban diberi iming-iming lagi, untuk men transfer dengan nilai yang bisa dijangkau oleh calon korban, setelah itu penipu ini benar mentransfer balik dengan waktu yang tidak lama sekitar 5-10 menit, dengan penambahan dari nilai sebelumnya yang bisa dikatakan sebagai modal."

Sampai dalam proses ini, modus penipuan mulai terjadi.

"Calon korban digiring ke aplikasi telegram dan dengan lebih meyakinkan, diberi 3 anggota sebagai tim dan 1 sebagai admin total 5 orang yang ada di grup telegram tersebut."

Bagaikan mangsa yang empuk, dimana layaknya seekor domba dikelilingi kawanan serigala yang siap menerkam.

"3 orang ini memiliki peran masing-masing, yang pertama sebagai tukang oyak-oyak, yang kedua berperan menjadi yang paling siap, dan yang ke tiga menjadi paling perhitungan, tapi endingnya tetap setuju saja. Tinggal calon korban, yang kebimbangan atas pengambilan keputusan."

Dari situ, terdapat satu tugas yang terdapat 3 poin.

"Poin pertama pembelian barang yang masih harga murah, poin kedua harga yang menengah keatas, karena jika tidak diselesaikan dana yang pertama tidak bisa di transfer balik, hingga akhirnya penipu ber alasan harus diselesaikan tugas terakhir yang harus beli barang sesuai dengan kesepakatan tim nilai paling tinggi."

"Saat diselesaikan pun, admin ber alasan ada yang dari salah satu tim belum seleseikan tugas, sehingga harus bayar lagi dengan dalih pembayaran pajak. Hingga endingnya penipu berhasil raup puluhan hingga ratusan juta rupiah."

Pesan yang didapat, jangan mudah percaya dengan iming-iming mendapatkan uang dengan mudah. Karena tidak ada semuanya itu didapat dengan instan. (Ag)

Sebelumnya Komjenpol Agus Andrianto Yang Pernah Jabat Wakapolres KP3 Tanjung Perak Itu, Kini Diangkat Jadi Wakapolri
Selanjutnya Jadi Tersangka Dugaan Tanda Tangan Palsu, GMPI Jatim Desak Gubernur Copot Komut Bank Jatim