Surabaya, mediarakyatdemokrasi.com- Terkait spam telpon yang diduga dilakukan oleh Home Credit kepada konsumen, OJK dalam hal ini selaku otoritas patut dipertanyakan atas pengawasannya kepada bank-bank yang melakukan bisnis pembiayaan.
Pasalnya, hal ini dirasa sangat mengganggu dan tidak dapat dipertanggung jawabkan. "Sehari hampir 20lebih telpon masuk dengan ganti-ganti nomor dari berbagai jenis provider, padahal masih telat beberapa hari, biasanya juga saya gak pernah telat." Ujar konsumen dengan nada kesal.
Diketahui sebelumnya, pihak konsumen mengaku melakukan kredit barang elektronik TV digital 32Inc, dengan estimasi pembayaran 12bulan, di ACC oleh pihak Homer Credit.
"Saat di ACC pertama katanya tidak ada DP, tapi saya juga disuruh bayar untuk asuransi, ya kita bayar, padahal tau asuransi apa, kalau kita gak bayar kan khawatir gak di ACC." Ungkapnya kala pertama ia mengajukan kredit.
Kini, ia menyesal dengan keputusannya dikala membeli barang dengan cara kredit melalui jasa Home Credit.
"Setiap telpon yang terakhir, bilangnya percakapan direkam, sudah saya sampaikan sekitar tanggal 20an keatas, karena saya masih menunggu, kebetulan kan habis lebaran, jadi anggaran saya masih habis, katanya iya-iya, tapi besoknya masih ada spam telpon lagi." Keluhnya.
"Saat saya sampaikan kepada penelpon, kenapa kok telpon berkali-kali, ia menjawab bahwa itu sudah sistemnya, yang jadi pertanyaan saya, spam telpon ini melakukan panggilan masuk dengan berbagai jenis provider, tros gimana sih sistem kerjanya, apa jangan-jangan provider ini bagian dari kerjasama dengan pihak bank untuk menekan konsumen ya?." Imbuhnya dengan nada bertanya.(Rs/bersambung)