..
Kebijakan Bukan Turun Dari Langit, Ternyata Ini Alasan Jokowi Hapus Honorer..

Kebijakan Bukan Turun Dari Langit, Ternyata Ini Alasan Jokowi Hapus Honorer..

Jakarta, mediarakyatdemokrasi.com- Pemerintah telah memastikan bahwa tidak ada lagi tenaga honorer di tiap instansi pemerintah pada 2023 mendatang. Ini merupakan mandat Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tertuang dalam PP 49/2018.

Dalam aturan tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja itu, disebutkan bahwa pegawai non-PNS di instansi pemerintahan dapat melaksanakan tugas paling lama hingga 2023 mendatang.

Lantas, sebenarnya seperti apa rencana besar di balik penghapusan honorer?

Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Alex Denni, menegaskan rencana penghapusan tenaga honorer bukanlah kebijakan yang 'turun dari langit'.

"Sebetulnya ini bukan ujug-ujug. Tapi sudah dari 2005. Itu sudah inventarisir," kata Alex saat berbincang dengan CNBC Indonesia, dikutip Senin (23/5/2022).

Alex mengemukakan, pada saat itu ada sekitar 900 rib tenaga honorer. Di saat itu pula, pemerintah sepakat untuk mengangkat sekitar 860 ribu tenaga honorer untuk diangkat sebagai pegawai negeri sipil (PNS).

"Sisanya tidak memenuhi kriteria, tapi yang sisanya ingin diproses lebih lanjut. Begitu di data ulang dan membengkak jadi 600 ribuan. 11x lipat membengkak angkanya pada saat itu," jelasnya.

Pembengkakan angka tenaga honorer di tiap instansi tersebut akhirnya mendorong terbitnya Undang-Undang (UU) Aparatur Sipil Negara 5/2014.

Dalam aturan, ditetapkan hanya ada dua kategori ASN yakni PNS dan PPPK. Namun, bukan berarti pasca terbitnya UU tersebut pemerintah tak lagi mengangkat tenaga honorer.

Bahkan hingga saat ini, ada beberapa instansi yang tetap merekrut tenaga honorer, kendati hal tersebut telah dilarang.

"Sejak 2005 sudah dilarang. Jadi sebetulnya PP 48/2005 junto 43/2007. pemerintah dilarang mengangkat tenaga honorer. Jadi semua orang sudah tahu ini enggak boleh. Tapi yang diangkat masih diangkat, yang mau masih mau." (mrd/CNBC)

Sebelumnya Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Pelaku UMKM Perempuan Dapat Dukungan Dari Kemen PPPA
Selanjutnya Grebek Kamar Indekos Di Dukuh Kupang, Polisi Juga Sita Boneka Beruang Mencurigakan