Solo, mediarakyatdemokrasi.com- Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka curhat sempat mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari masyarakat saat meninjau Solo Car Free Day (CFD) pada Minggu (22/5/2022) lalu.
Gibran bercerita, bahwa dirinya sempat dimarahi emak-emak pengunjung CFD. Hanya saja, ia tidak menjelaskan lebih detail alasan emak-emak tersebut memarahinya.
"Aku dek wingi (Saya kemarin) malah dinesoni (dimarahi) ibu-ibu loh gara-gara...," kata Gibran, Selasa (23/5/2022).
Namun, saat ditanya apakah gara-gara menegur pengunjung agar tidak buang sampah sembarangan, putra sulung Presiden Jokowi itu enggan menjawab.
"Ora opo-opo lah. (Gak apa-apa lah) Wes ra sah dibahas (Sudah Gak Usah Dibahas)," katanya.
Namun, saat ditanya apakah warga tersebut tidak tahu itu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Gibran berkelakar.
"Hu'um. Dikira petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH)," ungkap dia.
Seperti diketahui, pada saat CFD Gibran melakukan aksi memunguti sampah yang tergeletak di atas taman. Gibran, mengambil sampah-sampah tersebut.
Selain itu, ia melihat masih banyak pengunjung yang tidak pakai masker, menginjak-injak taman. Tidak hanya itu, juga masih banyak yang merokok dan membuang sampah sembarangan.
Padahal sudah disediakan tempat sampah. "Dek wingi do CFD, do ora nganggo masker, do ngerokok, ngidak-ngidak tanaman. Do buang sampah sembarangan (Kemarin lagi pada CFD, lagi tidak pakai masker, lagi pada ngerokok, injak-injak tanaman, lagi pada buang sampah sembarangan)," tuturnya.
Gibran pun tidak mempermasalahkan itu. Karena itu merupakan tugas Pemerintah Kota (Pemkot), ke depan akan ditambah petugas dan tempat sampah.
"Wes ora opo-opo (sudah tidak apa-apa), wes tugas kita (sudah tugas kita), besok kita perbanyak petugas sama tempat sampah. Kita yang aktif saja kedepan," imbuh dia. (mrd/TribunSolo)
Diterjemahkan mediarakyatdemokrasi.com