Jakarta, mediarakyatdemokrasi.com- PDI Perjuangan mengatakan hubungan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum NasDem Surya Paloh pernah dekat.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDI Perjuangan Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul meminta agar jangan mudah menilai hubungan keduanya akhir-akhir ini.
"Apa pun Pak Surya Paloh dan ibu ketum (ketua umum, red) ini dulu adalah orang yang sangat dekat. Anda jangan gampang menjustifikasi, PDIP susah. Manusia susah diduga toh," kata Pacul kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (7/7/2022).
Dia mencontohkan bagaimana dirinya dan Ganjar Pranowo yang sempat dikabarkan memanas hubungannya.
"Kau lihat Bambang Pacul berkelahi sama Ganjar habis-habisan, ternyata salam komando," kata Pacul mencontohkan.
Dia juga mengambil contoh Megawati dan Surya saat mengusung Jokowi sebagai calon presiden tahun 2014. NasDem, dikatakan Pacul, yang pertama kali ikut PDI Perjuangan mengusung Jokowi, sehingga ambang batas PDIP mengusung capres terpenuhi.
"Kan sejarahnya ketika mencalonkan Jokowi barengan. Jangan salah. Barengan itu. Pak Surya Paloh menutup kekurangan PDIP yang sedikit untuk mendukung Pak Jokowi. Itu Pak Surya Paloh yang pertama. Itu sejarah, lho," ujarnya.
Kemudian, pada Pilpres 2024, Pacul juga menjawab soal apakah NasDem dan PDIP kembali bekerja sama atau justru berbeda jalan.
"Ketika terjadi Pileg, Pilpres 2019, Pak Jokowi rising bertanding dengan Pak Prabowo. Begitu selesai, Pak Prabowo dirangkul Menhan, bagaimana? Kenapa? Karena chemistry, dari awal Pak Jokowi dengan Pak Prabowo oke," ujarnya.
Dengan begitu, Ketua Komisi III DPR RI itu menilai chemistry juga mungkin bisa terjadi kelak pada 2024 antara Megawati dan Surya Paloh.
"Jadi kalau soal chemistry apakah Bu Mega dengan Pak Surya saya enggak tahu. Tapi dikau harus paham bahwa pernah terjadi kerja sama," tandas Pacul.
Sebelumnya, Surya Paloh mengungkap hubungannya dengan Megawati Soekarnoputri yang disebut retak. Surya menegaskan siap berkomunikasi dengan Megawati.
"Ini pertanyaan saya pikir selalu ditanyakan kepada saya. Saya siap saja berkomunikasi. Tapi yang harus Anda tanyakan kepada Mbak Mega, Mbak Mega mau berkomunikasi apa nggak, Mbak Mega suka berkomunikasi apa nggak, Mbak Mega merasa ada miskomunikasi atau nggak?" kata Surya dalam kanal Youtube CNN Indonesia, Selasa (5/7/2022).
Selain itu, dia menjelaskan tentang PDIP yang belum bertandang ke kantor baru NasDem. Namun, dia menyebut urusan undang-mengundang partai ke kantor barunya hanya masalah waktu.
"Ya kita lihat waktunya yang baik. Nanti kapan ada kesempatan ya bagus sekali. Saling mengundang itu kan baik saja. Saya diundang setiap saat sama Mbak Mega insyaallah kalau saya dalam keadaan sehat pasti saya penuhi. Nggak ada masalah," kata Surya.
Dia lalu mengatakan bahwa tak perlu ada pihak lain mempertemukan dirinya dengan Megawati.
"Kita kan bukan positioning seperti Russian dengan Ukraine sekarang ini. Enggak ada masalah. Mbak Mega juga dekat dengan rumahnya dengan kantor ini. Setiap saat saya bisa ke rumah Mbak Mega dan sebaliknya," katanya.
"Kita tidak perlu mendramatisasi situasi yang sebenarnya tidak ada apa-apanya. Ingat kan ketika Mbak Mega enggak salami saya di DPR, ingat? Ribut seakan-akan semuanya seakan-akan Mbak Mega enggak suka. Saya pikir nggak, kebetulan aja. Enggak terlihat bagaimana, kelewat dan saya bisa terima itu," kata Surya. (mrd/Tribunnews)