Jakarta, mediarakyatdemokrasi.com- Di tengah rumor bakal ada perombakan kabinet atau reshuffle pada Rabu Pon besok, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo mengundurkan diri sebagai Direktur Utama PT MNC Digital Entertainment Tbk.
Sementara 2 menteri dari Partai NasDem absen dalam rapat bersama Presiden Jokowi.
Tidak ada penjelasan resmi keterkaitan pengunduran diri Haryu Tanoesoedibjo itu dengan kabar reshuffle baik dari pihak Istana maupun MNC Group, tapi di medsos kedua hal itu disebut banyak netizen sebagai "kode keras".
Yang pasti, berdasar laporan informasi dan fakta materil MNC Digital yang ditandatangani oleh Direktur MNC Digital, Ella Kartika dan Dewi Tembaga, surat pengunduran diri Hary Tanoesoedibjo sudah diajukan sejak 26 Januari 2023.
Laporan tersebut menyampaikan, pengunduran diri ini dilakukan guna memenuhi ketentuan Pasal 6 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, yang menerapkan pembatasan terhadap jabatan direksi.
"Menerapkan pembatasan bagi direksi perusahaan publik untuk menjabat sebanyak-banyaknya pada 2 perusahaan publik," bunyi laporan tersebut.
"Maka pada tanggal 26 Januari 2023, perseroan telah menerima surat pengunduran diri Bapak Hary Tanoesoedibjo dari jabatan Direktur Utama Perseroan," tambah laporan tersebut.
Hary Tanoesoedibjo merupakan pendiri MNC Group dan hingga saat ini masih menjabat sebagai Chairman PT MNC Investama Tbk, dahulu PT Bhakti Investama Tbk. Saat ini dia memiliki lebih dari 60 stasiun TV, stasiun radio, dan surat kabar.
Hary Tanoesoedibjo menjabat sebagai Komisaris Utama PT MNC sejak bulan Februari 2004. Selain itu, ia juga menjabat sebagai Direktur Utama pada: PT Global Mediacom Tbk sejak 2002, PT Media Nusantara Citra Tbk sejak 2004, PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) sejak 2010, PT MNC Land Tbk sejak 2011, PT GLD Property sejak 2012.
Juga menjabat sebagai Komisaris Utama pada: PT MNC Sky Vision Tbk (Indovision) sejak 2006, PT MNC Sekuritas sejak 2004, PT Global Informasi Bermutu (Global TV) sejak 2009, PT Media Nusantara Informasi sejak 2009 dan PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (MNCTV) sejak 2011.
Tidak lama setelah itu, pada 2016 ia mengundurkan diri sebagai CEO Media Nusantara Citra (MNC), yang memiliki empat stasiun TV nasional, untuk fokus pada politik.
Lalu, pada 11 Maret 2022 lalu, PT MNC Studios International Tbk (MSIN) mengubah namanya menjadi PT MNC Digital Entertainment Tbk pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Hary Tanoesoedibjo saat itu diangkat sebagai Direktur Utama MNC Digital, menggantikan Ella Kartika yang akhirnya menempati posisi direktur. (Mrd/Tribunnews)