Surabaya, mediarakyatdemokrasi.com- Akhir-akhir ini penipuan menggunakan sistem online semakin marak terjadi, terutama di aplikasi WhatsApp.
Penipuan di dunia maya kini punya modus baru untuk mengelabui korbannya untuk membajak WhatsApp . Salah satunya dengan mengirim pesan ke korban dengan mengaku dari pihak WhatsApp.
Modus penipuan menggunakan WhatsApp tersebut diungkap oleh Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri.
Akun media sosial @ccicpolri menyebutkan, hal ini merupakan modus baru dalam pembajakan WhatsApp.
"Para penipu tak pernah kehabisan cara menjerat korbannya, termasuk melalui pesan penipuan yang dikirim dengan SMS. Salah satu bentuk penipuan SMS yaitu mengatasnamakan aplikasi pesan populer, WhatsApp," kata Siber Polri, dikutip MEDIA BLORA dari akun @ccicpolri pada Jumat, 17 Juni 2022.
Bareskrim menjelaskan, bahwa pesan tersebut bukan dari pihak WhatsApp, tetapi ia hanya mengaku berasal dari platform pesan instan populer itu saja.
Biasanya korban akan dikirimi pesan seolah si korbannya memenangkan sebuah hadiah ratusan juta.
Dalam pesan tersebut juga tercantum sebuah link, di mana si korban disuruh mengakses link tersebut, dengan alasan untuk mendapatkan hadiah yang dijanjikan.
Dalam hal ini, pengguna Whatsapp harus waspada dan dianjurkan untuk tidak mengakses tautan link tersebut. Pihak kepolisian pun memperkirakan jika link dalam pesan tersebut merupakan jebakan phishing.
Ini merupakan metode untuk menipu bertujuan mencuri akun Whatsapp dari para korbannya. Untuk diketahui, phishing sendiri adalah modus penipuan lewat tautan/link.
Contoh broadcast ajakan mengisi formulir data diri untuk mendapatkan hadiah. Pihak Polri juga menegaskan, jika SMS itu tidaklah resmi berasal dari pihak WhatsApp.
"Sebagai tindakan pencegahan, jika kamu menerima pesan tersebut maka sebaiknya jangan meng-klik tautan yang dicantumkan. Mengingat pesan itu tidak dikirimkan langsung oleh pihak WhatsApp, ada kemungkinan tautan akan menjebak konsumen seperti kasus phising yang banyak terjadi," tegas pihak Polri.
Untuk mencegah pembajakan WhatsApp, berikut tips dari tim siber Polri:
- Keluar dari semua perangkat yang tidak kamu kenal dalam daftar WhatsApp Web. Ini akan menghentikan peretasan untuk membaca obrolan kamu lebih lanjut.
- Jangan tinggalkan ponsel kamu tanpa pengawasan
- Kunci semua aplikasi untuk mencegah orang tak dikenal mengakses aplikasi kamu
- Jangan sambungkan ponsel kamu ke koneksi WiFi yang tidak dikenal
- Jika WhatsApp kamu diretas, nonaktifkan akun kamu dengan mengirim email ke support@whatsapp.com. Akun kamu akan otomatis terhapus jika tidak diakses selama 30 hari.
- Aktifkan verifikasi 2 langkah di bawah pengaturan akun WhatsApp. Ini akan menambahkan lapisan keamanan ekstra pada aplikasi. (mrd/Pikiran-Rakyat)