Surabaya, mediarakyatdemokrasi.com- Protes kedatangan Ahmad Sahroni wakil ketua komisi 3 DPR RI yang juga sebagai Bendahara DPP Partai Nasdem karena beberapa waktu yang lalu menemui tersangka Bullying anak Ivan Sugianto, Aliansi Warga Peduli Hukum (AWPH) telah mendatangi Mapolrestabes Surabaya dan berencana mendatangi kantor DPW Partai Nasdem Jatim.
Setyo Winarto selaku penanggung jawab aksi, mengaku terkena prank oleh oknum yang diduga sebagai pengurus DPW Partai Nasdem Jatim.
"Tadi kita saat aksi di depan Mapolrestabes Surabaya, saya mendapatkan informasi dari salah satu orator, mengaku mendapatkan telpon masuk yang intinya meminta supaya untuk tidak melakukan demo di kantor DPW Partai Nasdem Jatim." Katanya kepada media ini usai menggelar aksi di kantor Mapolrestabes Surabaya. Jum'at (22/11/2024).
Setyo mengaku, masih memberikan toleransi.
"Tujuan kami ini memberikan teguran, terhadap bendahara Parpol tersebut (Ahmad Sahroni) saat mendengar ada yang mau mengajak diskusi, ya kita persilahkan."
"Tapi, setelah kita tunggu hingga ber jam-jam, malah tidak ada kabar. Malah hanya mengirimkan utusan, yang sama-sama belum mendapatkan kepastian." Ujar Setyo.
Atas hal tersebut, AWPH menurutnya akan melaksanakan aksi lanjutan yang akan digelar di kantor DPW Partai Nasdem Jatim.
"Kami menduga, mereka menggunakan politik kekanak-kanakan. Yang jelas, karena hal ini juga malah membuat kami semakin serius untuk menggelar aksi demo lanjutan. Insya Allah usai Pemilu 2024 nanti." Pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Puluhan massa mengatasnamakan Aliansi Warga Peduli Hukum (AWPH) telah melakukan aksi di Mapolrestabes Surabaya, aksi tersebut diketahui mendukung Institusi Polri dalam penegakan hukum serta menyoroti kedatangan Ahmad Sahroni saat menemui Ivan Sugianto selaku tersangka Bullying beberapa waktu yang lalu.
Dalam orasinya, massa aksi menyesalkan kedatangan wakil ketua Komisi 3 DPR RI yang juga sebagai Bendahara Parpol Nasdem pimpinan Surya Paloh.
"Dengan mendatangi Ivan Sugianto tersangka Bullying anak di bawah umur di Mapolrestabes Surabaya, dia (Ahmad Sahroni) tidaklah dalam kapasitas sebagai anggota DPR RI, karena ada aturan tersendiri jika gunakan institusi DPR RI maka yang tepat adalah sebagai diri pribadi. Namun setelah pertemuan tersebut dia ini koar-koar pada publik telah mengapresiasi cukup tinggi gerak cepat penegak hukum Surabaya mentersangkakan Ivan Sugianto. Itu namanya mbelgedes." Teriak orator. Jum'at (22/11/2024).
Masih orator. "Ketika Ahmad Sahroni mendatangi tersangka jelas membuat publik heboh karena dia bukan sanak bukan kadang menemui tersangka diruang "istimewa" Polrestabes sehingga muncul dugaan keduanya ini sama- sama crazy rich yang riwayat perolehan kekayaan sulit diterima dari pandangan bisnisman, sehingga saat PPATK memblokir rekening Ivan Sugianto maka secara otomatis wakil ketua komisi 3 ini kejet-kejet (kalut), ada rasa kekalutan jika penyidik Polri menanyakan rekening gendut berpotensi mengarah yang salah satunya diduga pada diri Ahmad Sahroni yang banyak netizen menduga dari hasil money laundry." Pungkasnya.
Sayangnya, pihak Polrestabes Surabaya saat ditanyakan terkait aksi tersebut.
Melalui bagian operasional (Bag Ops) yang tampak pengawalan dilapangan belum berani memberikan statemen, mereka mengaku bahwa tidak adanya pihak yang memberikan komentar karena saat ini ada acara didalam Mapolrestabes, sehingga juga tidak dapat menemui massa aksi.
Setelah ber orasi di depan kantor Mapolrestabes Surabaya, rencananya massa aksi akan mendatangi kantor DPW Nasdem Jatim yang diketahui berlokasi di area Jalan Ratna Kecamatan Wonokromo Surabaya. (Mm)